Senin, 02 September 2013
Jecy for Dave
Tokoh dalam cerita:
1. Jecy
2. Monic (mama Jecy)
3. Iman (papa Jecy)
4. Dave
5. Tante Martha (mama Dave)
6. Om Hendro (papa Dave)
7. Karin (adik Dave)
8. Marizka (mantan Dave)
9. Adam
10. Tante Ine (mama Adam)
11. Om Rano (papa Adam)
12. Kak Gilang (kakak Adam)
13. Farhan (adik Adam)
14. Reni (assiten Jecy)
15. Louise (mantan Jecy)
Jecy (22 th) adalah seorang gadis yang bekerja disebuah kantor bank swasta di Jakarta. Dia hidup sendirian dan tinggal dikostan yang kecil ditengah kebisingan kota Jakarta. Keluarga besarnya tinggal Bogor. Jecy memilih tinggal di Jakarta demi mengejar impiannya menjadi wanita sukses. Setiap weekend, Jecy meluangkan waktunya untuk pulang ke rumah orang tuanya. Tapi sesekali ia pulang di hari kerja karena ingin berkumpul dengan orang tuanya.
Jecy belum lama ini putus dengan Dave, karena Dave lebih memilih Marizka teman SMAnya dahulu. Demi Marizka, Dave mengingkari janjinya pada Jecy dan menentang kedua orang tuanya. Tetapi Jecy tidak larut dengan perasaannya. Semenjak ia bertemu Adam, ia merasakan kebahagiaan walaupun tidak sebahagia saat bersama Dave. Ia merasa sempurna didekat Adam, karena Adam pun tak ingin menyakiti Jecy, tidak ingin membuat Jecy bersedih. Tak lama kemudian Dave mengetahui siapa Marizka sebenarnya. Dan Dave pun merasa menyesal karena telah meninggalkan Jecy. Tapi semua itu sudah terlambat, Jecy dan Adam sudah bertunangan.
Belum lama Jecy dan Adam bertunangan, Adam pun mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Keluarga Adam dan Jecy pun sangat kehilangan. Sebelum Adam meninggal, Adam menyuruh Dave untuk melamar Jecy didepannya. Dan Dave pun melakukan hal itu karena ia sangat menyayangi Jecy dan tidak ingin mengecewakan Adam. setelah Dave dan Jecy resmi bertunangan, Adam pun merasa lega dan tak memiliki beban. Beberapa waktu kemudian Adam kritis dan akhirnya meninggalkan orang-orang yang ia sayangi selama-lamanya.
Setahun kemudian Jecy dan Dave merencanakan pernikahan. Setelah semuanya sudah siap tiba-tiba Louise datang kembali di hidupan Jecy dan meminta Jecy untuk memaafkanya dan menjalin hubungan kembali. Tapi Jecy menolak hal itu, dan Dave pun sedikit salah paham dengan hal itu dan Jecy pun menjelaskan semuanya pada Dave. Akhirnya Dave pun mengerti dan membantu Jecy untuk menyelesaikan masalahnya. Berbagai cara telah dilakukan oleh Jecy dan Dave untuk menjauhi Louise, tetapi dia tetap pada bersikukuh untuk mendapatkan Jecy walaupun dia bahwa Jecy akan menikah dengan Dave. Cara terakhir yang dilakukan oleh Jecy adalah mendatangkan anak dan istri Louise. Saat itulah Louise merasa kalah dan berjanji tidak akan mengganggu Jecy lagi.
Segala masalah yang dihadapi Jecy dan Dave telah berakhir. Keluarga Jecy dan Adam pun menentukan tanggal pernikahan mereka. Jecy dan Adam pun merasa tidak sabar menunggu hari itu, dimana hari itu adalah hari yang akan menyatukan cinta mereka. Hari pernikahan mereka pun tiba, semua yang hadir menunjukkan kebahagiaan dan kebersamaan yang begitu dekat. Jecy dan Adam pun menjadi pasangan suami istri. Dengan pernikahan yang sangat megah dan penuh dengan cinta.
Setahun kemudian Jecy melahirkan 2 anak kembar, yaitu bayi laki-laki dan perempuan yang sangat lucu. Keluarga kecil Dave pun semakin lengkap. Semua keluarga Jecy dan Dave pun merasa bahagia, termasuk keluarga Adam yang sudah dianggap keluarga oleh Jecy.
“Jie, sebenernya kamu masih sayang ga sihh sama Dave?” Tanya mama Dave. Jecy pun sempat berfikir lama untuk menjawab pertanyaan tante Martha “emm, dibilang sayang sii sayang tante” jawabnya. “tante sii berharap kalian bisa balikan lagi kya dulu. Tante tuh udah sayang sama kamu kya anak sendiri” lanjut tante Martha. “ahh tante ini bisa aja, mungkin suatu saat tante akan anggep Marizka kya anak sendiri” jawab Jecy cepat. Dalam hati tante Martha pun berharap sekali kalau Jecy adalah wanita yang terakhir untuk Dave.
Malam ini Dave mengajak Marizka untuk makan malam dirumahnya. “Hallo, hun nanti malam aku jemput jam 7 ya” kata Dave saat menelpon Marizka. Disebrang sana hanya menjawab “Ok bebs, aku akan berusaha buat merebut hati orang kamu. Supaya mereka merestui hubungan kita”. “Ya Hun, aku juga bakal yakinin orang tua aku kalau kamu itu yang terbaik” kata Dave. “iya, aku ga mau cewek rese itu menguasai mama papa kamu” jawab Marizka. “sipp dehh, aku siap-siap dulu ya. Jangan lupa nanti jam 7 ya. By hunny” tutup Dave.
Jam pun menunjukan pukul 18.45 wib. “duhhh kya nya gw bakalan telat, ga enak sama tante Martha klo telatnya klamaan” gumam Jecy sambil merapikan rambutnya. Tangannya pun meraih handphone yang ada disebelahnya dan menelpon, “hallo tante, tante maaf ya kyanya Jecy telat nii soalnya tadi pulang kantor Jecy ada urusan dulu” jelas Jecy.”ohh iya ga apa-apa Jie. Yang penting kamu datang ya” jawab tante Martha. “tenang tan, wlopun telat Jecy bakalan dateng kok. Klo boleh tau ada acara apa sii tan? Ga kya biasa nya aja sampe di jam sgala datengnya?” Tanya Jecy bingung. “ ga ada apa-apa Jie, tante Cuma pengen sesuatu yang beda aja pas kumpul bareng” jawab tante Martha. “oh gitu, ia udah tan aku siap-siap dulu ya. Daa tante” tutupnya.
Suasana dirumah Dave pun terlihat biasa saja dari luar. “Ma, ada Marizka ni udah dateng!” jelas Dave ke mamanya. Tak terdengar jawaban dari kamar tante Martha. “Beb, mama kamu kok ga nyambut aku sihh? Padahal aku udah berusaha tampil maksimal malem ini?” Tanya Marizka kecewa. “mungkin mama lagi shalat isya’, kamu yang sabar ya Hun” jawab Dave lembut.
Jam pun menunjukan pukul 19.17. “Ma Pa, kita mulai yukk makan malamnya. Lagi pulakan semuanya udah ngumpul” ajak Dave. “sebentar tamu mama sama papa belum dateng” jawab papa Dave. “Partner om di kantor ya?” Tanya Marizka. (hening) tak ada yang mejawab pertanyaan Marizka. “sabar ya sayang” bisik Dave ke Marizka. Tak lama kemudian terdengar suara mobil berhenti didepan rumah. Tante Martha pun langsung bergegas keluar untuk menjemput Jessy. Dave dan Marizka tidak tahu kalau Jecy pun turut hadir dalam acara makan malam itu.
“Assalammu’alaikum?” salam Jecy. “walaikumsalam, Jecy akhirnya kamu dateng juga. Tante dari tadi udah nungguin” sambut tante Martha. “maaf tante tadi ada problem dikantor” jawab Jessy jelas. “ia udah klo gitu, sekarang kita masuk dan kita makan bareng” lanjut tante Martha. “Pa, kata papa tamu papa, kok dia sii yang dateng?” Tanya Dave bingung. Jessy dan Dave pun tidak saling sapa bahkan melirik pun tidak. Tujuan Jessy datang adalah memenuhi undangan tante Martha dan om Hendro.
Tak berapa lama kemudian mereka memulai acara makan malam setelah berbincang-bincang. Tiba-tiba, “ehhh Jecy, ngapain siih lo dateng kesini? Padahalkan acara ini yang diundang cuma orang terdekat aja. Lo kan bukan siapa-siapa dikeluarga ini. Ga tau diri apa ga punya malu? Ato jangan-jangan” cetus Marizka saat berlangsung makan malam. “jaga bicara kamu ya Marizka, Jecy datang atas permintaan saya. Lagi pula acara ini yang buat saya bukan Dave. Klo kamu ga suka silahkan keluar!?” jawab ketus tante Martha. “tante udah, mungkin benar kata Rizka, aku ini orang luar dan bukan siapa-siapa” kata Jecy. Marizka, Dave, om Hendro dan tante Martha pun beradu argument. Jecy pun akhirnya memutuskan untuk pergi dari ruangkan itu karena tidak ingin ada pertengkaran keluarga gara-gara dirinya.
“stoppppppp….!!” Teriak Jecy “maaf tante, kedatangan aku merusak suasana. Klo begini jadinya Jie ga akan dateng. Tan, Jie yakin kok, klo suatu saat tante bakalan terima Marizka sebagai mantu tante. tapi semuanya ada proses. Tan, Marizka tuh baik, keibuan, perhatian. Tante hanya butuh waktu untuk mengenal siapa Marizka.” Jelas Jecy. Tante Martha pun meneteskan airmata karena tak kuat mendengar penjelasan Jecy dan tau bagaimana perasaan yang Jecy alami.
“Marizka, gw harap lo bisa jadi yang terbaik buat Dave. Dave, aku tau gimana perasaan kamu ke Marizka, sayang kamu ke dia. Tapi aku mohon sama kamu, rasa sayang dan perhatian kamu ke tante Martha jangan berkurang” jelas Jecy ke Dave dan Marizka. “klo begitu, aku pamit dulu. Maaf atas kekacauan ini. Terimakasih, Assalamu’alaikum” lanjut Jecy. Semuanya diam, hanya terdengar isak tangis tante Martha. Sambil terisak-isak tante Marha pun kata “Dave, suatu saat nanti kamu bakalan nyesel. Dan tau siapa yang baik dan siapa yang lebih baik” sambil berjalan kekamar.
Walaupun Jecy tak lagi memiliki hubungan dengan Dave, Jecy sering sekali berkunjung kerumah
Dave untuk bertemu Ibu, Ayah dan Adik Dave. Sebenarnya keluarga Dave tak setuju dengan hubungannya dengan Marizka. Tapi Dave tetap saja bersikukuh dengan hatinya untuk bertunangan dengan Marizka. Orang tua dave diam-diam memiliki rencana untuk mendekatkan Jecy dengan Dave lagi. segala cara telah dilakukan, tapi Jecy dan Dave masih saja ada tanda-tanda ingin menjalin hubungan kembali.
Handphone Jecy pun bordering, “siapa siih pagi-pagi nelpon?” gumamnya pelan. “halloo Jesoyy, baru bangun lo? Cewe-cewe jam sgini masih mollor?!” suara laki-laki dari seberang telpon. “ehhhhhh, siapa sii nii? Pagi-pagi udah nyerocoss aje?” jawab Jecy. “cahhh, Lo lupa sama suara merdu gagah perkasa ini?” jawabnya. “duhh siapa sii ga ngaku w tutup nii telponnya?” jawabnya ketus. Lai-laki itu pun menjawab “iya-iya gw ngaku, ini gw Adam. Temen SMA lo dulu, msa udah lupa sii?”. Jecy pun kaget dan langsung duduk “ohh Adam yang jelek, blagu tengil itu? Iya gw inget tuh”. Obrolan itu pun menjadi seru buat mereka dan berlanjut cukup lama. Ternyata Adam satu kantor dengan Jecy, dan kantor Adam menjabat sebagai Executive Director yang baru dipindahkan dari kantor cabang.
Waktu demi waktu selama 6 bulan berjalan seperti biasa. Jecy pun masih sering kerumah Dave walaupun hanya sekedar mampir saja sepulang dari kantor untuk bertemu keluarga Dave. Hari, minggu dan bulan pun terlewati. Jecy dan Adam pun semakin dekat, bukan hanya sebatas teman melainkan sudah menjalin hubungan (relationship). Adam pun mengatakan pada Jecy, kalau dia ingin menjalin hubungan yang lebih serius lagi yaitu bertunangan. Beberapa hari kemudian orang tua Adam datang kerumah Jecy untuk membicarakan tentang pertunangan Jecy dan Adam. Dan kedua keluarga tersebut sepakat dengan hari yang sudah ditentukan.
Dikostan Jecy, “aku pulang dulu ya Jie” kata Adam sambil membelai rambut Jecy. “iya, hati-hati ya. Nanti sampe dikostan sms atau telpon aku ya” jawab Jecy. Adam pun berlalu dari kostan Jecy. “laki-laki itu siapa Jie?” Tanya tante Martha bingung. Tanpa Jecy sadari ternyata tante Martha sudah berdiri disampingnya. “Astaqfirrullah, tante? Bikin kaget saja (sambil tersenyum). Dia temen aku tan. Tante udah lama disini?” sambil terperangah. “ya sejak dia pamit sama kamu sii, dia pacar kamu ya?” Tanya tante Martha. “emm iya tan, rencananya kita 2 minggu lagi akan tunangan” jelas Jecy. “sejak kapan kalian jadian? Kok kamu ga bilang sama tante?” tanya tante Martha agak kesal. “maaf tan, aku ga bermaksud begitu. Aku mau bilang sama tante tapi waktunya belum tepat aja” jelas Jecy dengan muka menyesal. “oiya, tante ada apa kesini? Tumben” lanjutnya. “tadi tante abis dari Mall sekalian mampir deh” jawab tante Martha.
Keesokan harinya. “Assalammu’alaikum Jie? Kamu hari ini sibuk ga?” tanya tante Martha di telpon. “walaikumsalam tan hari ini aku ada waktu sampai jam 11 tan, ada yang bisa Jecy bantu tan?” jawabnya. “iya Jie, bantu tante masak ya. Om Hendro pengen iga bakar rica-rica buatan kamu”. Dengan gembira Jecy pun menjawab ”hahaaa, om Hendro ketagihan juga masakan aku. Klo begitu nanti jam 10 aku dateng. Sekarang aku mau beres-beres dulu ya tan”. “ia udah tante tunggu. Bahan-bahannya udah tante siapin Jie” jawab Tante Martha.
Dirumah Dave. “akhirnya selesai juga ya tan. Hemmm wanginya yummy banget bikin laper” canda Jecy sambil mencium-cium bau iga bakar rica-rica. “iya nii Jie pasti Om kamu suka banget” sahut tante Martha. “ohh udah jam 11 lewat tan. Klo gitu aku pergi dulu ya. Ada janji sama orang kantor” jelas Jecy sambil melihat jam dan mengambil tasnya. “iya udah makasih ya udah dibantuin” kata tante Martha sambil bersalaman dengan Jecy.
Pukul 12.45 wib, dikantor. “Mba Jecy tadi mas Dave nyariin mba tuh” kata Reni rekan kerja Jecy. “ohh iya makasih, jam berapa dia kesini?” jawab Jecy. “skitar 1 jam yang lalu. Tadi sii aku bilang klo mba dateng jam 1. Aku telpon dulu deh ya” jelas Reni. Jecy pun hanya mengangguk. Tak lama kemudian, “mba, mas Dave nya lagi makan siang. Nanti habis makan siang dia mau kesini lagi” jelas Reni lagi. “oh iya. Nanti klo dia kesini, aku ga ada kamu sms aku aja ya” jawab Jecy.
Diwaktu yang sama Pukul 12.45, dirumah Dave-ruang makan. “wahhhhhh mama tau aja klo aku lagi pengen banget makan iga bakar rica-rica” kata Dave sambil duduk. “ayok kita makan bareng-bareng, pa sini piringnya” kata tante Martha. Acara makan siang pun selesai. “masakan tante enak banget, chef direstoran bintang lima aja kalah” puji Marizka. Tante Martha pun hanya diam sambil tersenyum kecil “bukan mama kali yang masak. Tapi kak Jecy” jawab Karin adik Dave. Dave dan Marizka pun sedikit malu dan agak tersedak, Karena merasa dikerjai oleh tante Martha.
Dikafe jam 23.22 dengan suara music yang terdengar kencang. “Rin, kamu kuat banget sama suara bising gini” tanya Jecy kencang. “ya gini kak kerjaan aku tiap hari” jawab Karin dibalik meja bartender. Saat sedang menikmati music dan melihat-lihat disekeliling, tak sengaja Jecy melihat Marizka sedang berbicara serius dengan laki-laki lain sambil bermabuk-mabukan. Dari kejauhan Jecy hanya mengawasi yang dilakukan oleh Marizka. Rasa penasaran itu pun semakin kuat. Diam-diam Jecy pun mengikuti Marizka bersama seorang laki-laki dengan keadaan mabuk memasuki sebuah kamar disudut ruangan bernomor 198. Jecy pun perlahan-lahan membuka pintu. Dan melihat apa yang terjadi saat itu.
Dengan muka yang pucat Jecy pun kembali menemui Karin. “kak, muka kakak kok pucet banget sii? Kakak sakit ya” tanya Karin panik. “ga Rin, tadi kakak cium bau alcohol ga enak banget. Oiya Rin, kamu kenal cewe yang pake dress ungu rambut merah?” tanya Jecy penasaran. Sambil mengingat-ingat Karin pun menjawab “ohh yang tadi kak, dia itu Beyonce, maskotnya kafe ini “Ratu”. Setiap malem banyak yang nyariin. Biasa lah pelanggan” jawab Karin santai. “maksud kamu “Ratu” yang begitu” jelas Jecy bingung.
“aku tau kenapa banyak orang yang manggil dia yonce. Ternyata ini toh maksudnya” gumamnya dalam hati.
Hari ini tante Martha mengajak Jecy jalan-jalan ke Mall untuk menemani belanja. Saat sedang makan siang tiba-tiba tante Martha melihat Marizka sedang makan bersama laki-laki lain. Dengan rasa emosi tante Martha pun mendatangi mereka, “ohh jadi ini kesibukan kamu? Tadi bilang sakit ternyata lagi asik-asikan disini” . “tante, ini salah paham. Dia ini Cuma temen aku” sangkal Marizka. “udah dehh, tante udah tau tabiat kamu seperti apa. Lagi pula tante ga satu kali ini aja liat kamu sama cowo lain” jawab tante Martha kesal dan meninggalkan Marizka.
Sesampainya dirumah tante Martha menceritakan semuanya pada Dave. Awalnya pun Dave tidak percaya, sampai suatu ketika Dave pun mengalami hal yang lebih menyakitkan. Ditempat umum Dave dipermalukan oleh Marizka. “gw itu deket sama lo cuma mau ambil harta lo aja dan menurut gw harta lo tuh ga cukup buat gw. Lagi pula Ga ada sedikitpun rasa buat lo!!” kata Marizka di depan umum sambil berjalan meninggalkan Dave. Dan akhirnya Dave pun hanya menangis dan sedih atas apa yang dia alami dan bercerita pada mamanya.
Jam 23.34 wib. Sesampainya dirumah Dave pun langsung bercerita kepada mamanya tentang kejadian tadi sore di kafe. “Mama bilang juga apa Dave. Mama udah sering liat Rizka sama orang lain. dan ade kamu juga begitu. Tapi kamu lebih percaya sama perempuan itu ketimbang sama keluarga sendiri” sindir tante Martha. “maaf ma, Dave ga bermaksud begitu. Tapi Dave yakin banget klo Marizka tuh ga kya gitu ma” jawab Dave menyangkal. Dan Dave pun mengaku menyesal dengan keputusan yang pernah dia putuskan beberapa bulan yang lalu. Perbincangan ibu dan anak itu pun berlangsung lama sampai matahari pun terbit. Saat Dave tahu siapa Marizka sebenarnya, ia pun kecewa dengan keputusan yang ia pilih 3 bulan lalu. Yaitu keputusan untuk meninggalkan Jecy dan memilih Marizka menjadi pendamping hidupnya.
Pagi yang cerah matahari yang bersinar sempurna. Hati Jecy pun sangat senang. “sayang, besok kamu liburkan?” tanya Adam. Jecy pun menjawab “iya besok sabtu aku libur, emangnya kenapa Dam”. “ aku mau ajak kamu ke Bandung buat ketemu keluarga besar aku. Lagi pula kan minggu depan kita tunangan aku pengen kalian bisa semakin akrab” jelas Adam.
Hari pun begitu cepat berlalu. Pagi yang sejuk tanpa polusi Bandung begitu indah dengan suasana yang tenang. Hari ini Adam dan Jecy pun tiba di Bandung. Disana Jecy berkumpul dengan keluarga besar Adam. Canda dan tawa pun menghiasi suasana yang ramai. Tak terasa sudah 2 hari Jecy dan Adam di Bandung. Hari minggu ini Jecy dan Adam kembali ke Jakarta untuk melanjutkan kegiatan kantor esok harinya.
Dikostan Jecy. “Jie, kamu nanti ikut mama belanja keperluan pertunangan ya” kata Adam di telpon. “ya Dam, nanti aku kesana jam 7 gimana?” jawabnya. “ga usah nanti aku jemput kamu kan nanti lewat kostan kamu” kata Adam. “lohhhhh emangnya mama kamu disini?” tanya Jecy. “ iya mama dateng kekostan. Aku kan ga ngerti apa aja yang dibutuhin buat acara nanti” jelas Dave. “ohh iya juga sii aku juga ga tau. Iya udah aku siap-siap deh” kata Jecy. “ya udah bentar lagi kita brangkat kamu tunggu di pos depan komplek ya” jelas Adam. Tak berapa lama kemudian Adam pun menjemput Jecy, dan mereka pun pergi bersama untuk membeli perlengkapan pertunangan.
Malam yang cerah dan bising ibu kota membuat Jecy merasa jenuh dan bosan. Dan akhirnya Jecy memutuskan untuk pergi mencari sedikit kebebasan ditaman.
“hemm lumayan lahh hirup udara yang sedikit sejuk wlopun polusi dimana-mana” gumam Jecy sambil duduk dan menghirup udara. Cukup lama Jecy berada ditaman, Jecy pun merasa jenuh ditempat itu. Dan jalan perlahan meninggalkan taman. “huhhh pengen cari ketenangan malah tambah suntuk aja” gumamnya dalam hati.
Saat berjalan di trotoar taman tak sengaja ada seorang laki-laki yang menabraknya. “aduhhh gimana sii mas. Jalan aja pake nabrak” katanya kesal sambil mengambil ipodnya yang jatuh. “duuhh maaf mbak saya ga sengaja” jawab laki-laki itu. “Davee??!” tanya Jecy dengan mimik muka yang kaget. “Jecy, ngapain kamu disini?” tanya Dave. “ya aku Cuma pengen jalan-jalan aja” jawab Jecy. Saat itu Jecy hanya diam, dan hanya menjawab pertanyaan Dave. “Jie, aku minta maaf ya. Aku nyesel udah ninggalin kamu. Bener kata mama aku, Cuma kamu yang terbaik buat aku. Wlopun aku sering nyakitin kamu, kamu tetep baik sama keluarga aku” jelas Dave. Jecy pun hanya terdiam dan tidak menanggapi kata-kata Dave.
Hari ini Jecy berencana pulang kerumah orang tuanya di Bogor. “Hallo Jie, kamu hari ini bisa kerumah ga? Ada yang pengen tante omongin” kata tante Martha di telpon. “maaf tante sebelumnya, Jecy hari ini udah ada janji sama mama. Tapi besok Jie luangin waktu kok buat tante” jawab Jecy. “iya udah, tante tunggu yahh” kata tante Marha.
Keesokan harinya Jecy pun datang kerumah Dave untuk memenuhi janjinya pada tante Martha. Dihalaman terdengar suara mobil terparkir dihalaman. Dan tak lama kemudian Jecy dan Adam pun masuk kedalam rumah Dave. Tante Martha pun menyambut dengan senyum yang indah. Diruangan itu ada kelurga Dave yang sedang berkumpul. “Assalamu’alaikum, selamat malam semuanya” sapa Jecy dan Adam. Keluarga Dave pun menjawab dengan serentak. Hanya Dave yang terdiam dan melihat sekilas saja. Tante Martha pun mengajak duduk dan menyiapkan makanan dan minum dimeja tamu.
“om tante, kenalin ini Adam. Kami kesini mau minta do’a restu sama kalian semua. Lusa nanti kita akan mangadakan acara pertunangan” jelas Jecy. (hening) “om sekeluarga mendo’akan yang terbaik buat kalian” jawab om Hendro memecahkan keheningan. “iya om terimakasih atas do’anya. Kami harap kalian bisa hadir diacara kami nanti” lanjut Adam. Pembicaraan itu pun semakin asyik. Banyak hal yang mereka bicarakan, disatu sisi Dave hanya diam dan mendengarkan perbincangan mereka dan tak ingin terlalu banyak terlibat. Dalam hati Dave sangat sedih karena Dave masiih mencintai Jecy dan Jecy akan menjadi milik orang lain.
Hari itu pun tiba, acara pertunangan Jecy pun selesai dan berjalan sesuai dengan rencana. Dua keluarga sudah menjadi satu. Kebahagiaan pun terlihat dari wajah Jecy dan Adam, tapi disisi lain perasaan Dave pun semakin hancur. Ternyata dia telah salah meninggalkan Jecy. Dave merasa iri dengan dengan Adam, Jecy yang begitu sempurna buat Dave. Kini telah menjadi tunangan Adam, seorang executive director dikantor Jecy dan Dave bekerja. Jecy lega karena sudah ada Adam yang selalu ada untuknya. Tapi disatu sisi dia belum bisa melupakan Dave. Dihati kecilnya Jecy masih mencintai Dave. Jecy merasa bersalah melihat kesedihan Dave yang tak semangat seperti biasanya.
Hari pun berjalan seperti biasanya. Tapi mood Dave yang kurang bersemangat membuat Jecy merasa canggung untuk mengajaknya berbicara seperti dulu. Dave yang sekarang berubah menjadi yang pemurung dan emosional. Sehingga suatu hari Dave melihat kemesraan Jecy dan Adam dikantor, “ini kantor kali bukan mall, rumah atau taman yang bisa buat mesra-mesraan. Kerja itu professionallah!!!” sindir Dave saat melewati meja kerja Jecy. Jecy dan Adam pun hanya melihat tanpa menjawab kata-kata Dave. Sebenarnya Dave tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan.
“pak Dave, ditunggu diruangannya!” jelas pak satpam. “oh iya pak terimaksih” jawabnya. “ngapain tuh orang manggil gw? Ga suka kali sama kata-kata gw tadi siang” gumamnya pelan sambil berjalan menuju ruangan Adam. “silahkan masuk” terdengar suara dari dalam ruangan, dan Dave pun masuk. Ternyata didalam ruangan tersebut sealin Adam, ada Jecy dan tante Martha. “lohh mama kok disini? Kan mama tau ruangan Dave?” tanya Dave bingung. “tadi mama ditelpon sama Adam diajak makan siang dikantor. Ya mama mau lah kan bisa makan siang bareng sama kamu dikantor” jawab tante Martha. “klo mau makan siang sama Dave, mama kan bisa telpon aku nanti aku pulang buat makan siang sama mama” jelas Dave dengan sedikit emosi. Tapi tante Martha tak menghiraukan kata-kata Dave.
Makan siang pun selesai dengan menyenangkan buat tante Martha. Karena dia bisa makan bersama Jecy, sudah lama tante Martha tidak bertemu dengan Jecy. Tapi Dave masih kesal dengan tante Martha karena merasa tidak dianggap diruangan itu. Dave pun gerah dengan suasana seperti itu dan akhirnya dia keluar dengan penuh emosi. Dave beranggapan semua yang dia miliki diambil oleh Adam, karena tante Martha sangat akrab dengan Adam.
Jam 02.22 wib. Malam ini kostan Jecy merasa panas, sampai-sampai ia pun tak bisa tidur dan perasaannya pun kacau tak menentu. “udah jam 2 malem gini ga bisa tidur. Duhh tumben sii ni kamar panas banget prasaan ku juga cemas gini. Ada apa ya?” gumamnya sambil menyalakan ac. Tak lama kemudian handphone Jecy pun berbunyi. “hallo Jecy” suara tante Ine terisak-isak. “iya tante ada apa?” jawab Jecy. “Adam Jie?!” suaranya tante Ine pun terbata-bata. “iya tante Adam kenapa?” tanya Jecy penasaran. “Adam dirumah sakit Jie” jawab tante Ine. “Adam kenapa tan?” tanya Jecy panik. Tante Ine pun menjelaskan kejadian yang menimpa Adam tadi malem.
Dengan cepat Jecy mengambil tasnya dan bergegas pergi tanpa mengganti baju tidur panjangnya lalu menghentikan taksi. Sesampainya dirumah sakit Jecy pun mencari ruangan ICU, “maaf pak, ruang ICU disebelah mana ya?” tanya Jecy sambil menangis. “mba nanti lurus trus ada pertigaan belok kiri” jawab satpam. “oiya pak, terimakasih” jawab Jecy. Jecy pun berlari disepanjang koridor rumah sakit. Tak lama kemudian Jecy pun menemukan ruangan ICU itu. Dari kejauhan Jecy pun melihat keluarga Adam berkumpul didepan Ruangan ICU, tante Ine, om Rano, kak Gilang dan Farhan sedang menunggu kabar keadaan Adam.
Jecy pun mencoba menenangkan perasaan tante Ine, tapi sebenarnya Jecy sendiri juga sedih dengan keadaan Adam.Tak lama kemudian dokter pun keluar dari ruangan ICU. “Dok, gimana keadaan anak saya” tanya tante Ine sambil menangis. “anak ibu saat ini sedang kritis, kami akan memberikan perawatan yang maksimal untuk anak ibu. Kalian bantu do’a ya” jawab Dokter.
Keesokan harinya Jecy pun tetap pergi kekantor bukan untuk bekerja tetapi untuk meminta izin cuti dan menjelaskan musibah yang terjadi dengan Adam. Pihak management kantor pun memberikan izin pada Jecy selama 3 hari. Setelah itu Jecy mengemasi berkas-berkas yang harus diselesaikan dan menyerahkan ke Reni asistennya. “Ren, tolong selesaikan laporan ini ya, semuanya udah aku tulis dibuku yang kecil ini tinggal kamu salin n dirapiin aja” kata Jecy sambil menunjukan tugasnya. Reni pun mendengarkan penjelasan Jecy, setelah Jecy selesai menjelaskan Reni pun bertanya “mba Jecy maaf sebelumnya mba habis nangis ya?”. “iya Ren, Adam semalem kecelakaan dan sekarang masih di ICU rumah sakit sejahtera” jelas Jecy. Reni pun kaget mendengar penjelasan Jecy.
“Ren, Jecy kemana? Kyanya dari pagi saya ga liat dia?” tanya Dave. “mba Jecy cuti Mas” jawab Reni sambil mengerjakan tugasnya. “cuti? Jecy sakit?” tanya Dave lagi. Reni pun menjelaskan musibah yang sedang menimpa Jecy. Mendengar kabar itu, Dave langsung menelpon tante Martha dan menjelaskan semuanya tentang Adam. Lalu malam harinya Dave, tante Martha dan om Hendro menjenguk Adam. Keesokan harinya pun setelah jam kerja berakhir rekan kerja Jecy dan Adam menjenguk Adam dirumah sakit.
Selama 3 hari Jecy Adam di ruangan ICU dan selama 24 jam Jecy menemani Adam. Sampai-sampai ia lupa mengurusi diri sendiri. Jecy pun tak ingin meninggalkan Adam, “Dam kamu harus sembuh, kamu janjikan mau ngajak aku jalan ke Belanda?!” bisiknya pada Adam. Sudah satu minggu Adam tidak menunjukan perubahan sedikitpun, dan membuat Jecy dan keluarganya semakin cemas dengan kondisi Adam. Sepulang kerja Jecy langsung kerumah sakit untuk menuggu Adam, Jecy pun terlihat kurus, pucat, tak bersemangat, dan matanya pun terlihat bengkak.
Dua minggu Adam terbaring koma. Allah memberikan mukjizat kepada Adam, tiba-tiba dia bangun dari komanya. “Adam, kamu bangun” kata Jecy sambil menekan tombol ditembok untuk memanggil suster. Tak lama kemudian 2 suster pun datang, “ada apa bu?” tanya suster. “sus, Adam sudah sadar dari koma” jawab Jecy. Suster pun mengecek infus dan denyut nadi Adam dan suster yang satu pun memanggil Dokter untuk memeriksa keadaan Adam secara menyeluruh. Dengan rasa gembira Jecy pun langsung mengabari keluarga Adam yang sedang beristirahat dirumah.
Tante Ine pun langsung memeluk Adam sambil menangis. Keadaan Adam baik-baik saja, seperti tidak mengalami apa-apa semuanya normal. Dokter pun merasa aneh dengan kondisi Adam. Setalah semalaman Adam sadar, keesokan harinya dia meminta untuk mengumpulkan keluarganya dan keluarga Jecy untuk menyampaikan sesuatu pada jam 7 malam. Tapi yang lebih mengejutkan dia meminta keluarga Dave untuk hadir. Om Rano pun menyetujuinya walaupun ia tak tau apa maksud Adam. Dan Jecy pun langsung menhubungi Dave dan tante Martha.
Jam 19.00 wib, dirumah sakit. 3 keluarga sudah berkumpul dan 2 orang lagi yaitu seorng ustad dan dokter yang hadir dalam ruangan itu. Adam pun langsung mengutarakan maksudnya, “Alhamdullilah semuanya udah ngumpul” katanya lega sambil mengelus dada. “ada apa sii Dam kamu ngumpulin kita semua?” Tanya tante Ine penasaran sambil tersenyum. Dave pun menjelaskan semuanya, bahwa ia ingin melepaskan/memutuskan hubumgannya dengan Jecy. Karena ia sudah tak layak lagi dan tak bisa menjaga Jecy dengan baik. Tangis Jecy pun pecah, air matanya tak kuasa menetes. “maksud kamu apa Dam? Kamu kan janji sama aku, klo kamu akan jagain aku, kamu mau jadi imam buat aku…..” jelas Jecy kesal. “Jie, itu dulu. Sekarang aku ngerasa klo aku itu ga bisa menepati janji aku. Aku tau dalam hati kecil kamu, kamu masih sayangkan sama Dave?” jawab Adam menangis. Dave pun kaget dengan kata-kata Adam, dan menyangkalnya “ga Dam, Jecy itu Cuma sayang sama kamu. Dia ga mungkin masih sayang ma aku”. “ga Dave, aku tau siapa Jecy seperti apa” jawab Adam.
Selain meminta maaf pada keluarga besar Jecy, Adam pun meminta Dave untuk melamar Jecy didepannya. “gila ya lo Dam, tadi lo putusin Jecy. Sekarang lo minta gw ngelamar Jecy? Sableng nii bocah” kata Dave kesal. “kamu ini apa-apaan sii Dam, kamu pikir aku mainan yang bisa dilempar kemana aja.” Tambah Jecy. “Jie, Dave aku mohon sama kalian kabul permintaanku ini. Klo ga aku, bakalan nyesel selamanya” jelas Adam dengan penuh harapan. Keluarga Adam pun tak bisa berbuat apa-apa, hanya pasrah dengan kata-kata Adam. Keluarga Jecy dan Dave pun melakukan hal yang sama, mereka hanya ingin yang terbaik untuk semua tanpa ada yang menyakiti.
Setelah semuanya dibicarakan dengan kepala dingin, akhirnya Jecy dan Dave menyerah dengan keputusan Adam. Mereka ingin melihat Adam bahagia dengan keinginannya. “Ok Dam, aku mau” kata Jecy lemah. “baiklah, klo begitu kita mulai acara pertunangannya pak ustad. Dave ini cincinya” kata Adam sambil melepaskan cincin dijari manisnya lalu menyerahkan kepada Dave. Pak ustad pun memulai acara dan Dokter menjadi saksi. Acara pertunangan pun berjalan penuh hikmat dan kesedihan. Airmata Jecy pun tak terbendung lagi. “ Alhamdllilah!!! Akhirnya sekarang kalian resmi bertunangan” kata Adam bahagia. “iya bro, semuanya berkat pengorbanan lo” jawab Dave sambil memeluk Adam yang masih terbaring dikasur.
Hal yang diinginkn Adam pun sudah terlaksanakan, Jecy dan Dave pun masih merasa canggung memperlihatkan kemesraan mereka didepan banyak orang. Dalam hati mereka sangat bahagia karena bisa bersama kembali setelah bertahun-tahun berpisah. Jecy dan Dave menjenguk Adam, mereka bertiga pun bercanda tawa. Saat sedang asyik berbincang-bincang, tiba-tiba Adam merintih kesakitan didadanya. “Dam, kamu kenapa?” tanya Jecy cemas. Dave pun langsung memanggil Dokter dan menelpon keluarga Adam. Tak lama kemudian keluarga Adam dan Dave pun langsung berkumpul dirumah sakit. Saat sedang kritis, “dok, tolong panggilkan seluruh keluarga saya yang ada diluar. Saya ingin berbicara yang terakhir kalinya dengan mereka” pinta Adam pada dokter dengan menahan sakit. Dokter pun menyuruh suster memanggil keluarga Adam.
Semua yang ada orang pun masuk kedalam ruangan Adam, “ma, pa Adam minta maaf belum bisa jadi anak yang baik buat kalian. Adam belum bisa bales semua kebaikan kalian” kata Adam dengan tersenyum. Tante Ine pun hanya menangis dan memegang tangan Adam dan berkata “ga nak, kamu adalah anak yang baik. Kamu udah kasih kebahagia buat mama sama papa. Kamu anugrah buat mama papa”. “terimakasih ma pa. Kak Gilang, maafin Adam ya blom bisa jadi ade yang baik. Gw slalu ga mau ngalah n egois sama lo. Farhan, kamu belajar yang rajin yah. Jangan kecewain mama papa, jangan nakal. Maafin kakak blom bisa jadi kakak yang baik dan ga bisa nepatin janji kakak” kata Adam. “ga Dam. Lo n Farhan itu sodara terbaik buat gw. Lo itu bukan hanya ade, tapi lo itu temen, sahabat dan bisa jadi musuh buat gw” jawab kak Gilang dengan menahan airmata. “iya kak. Bener kata kak Gilang, kak Adam adalah sodara yang terbaik buat kita. Belajar sky nya kita tunda sampe kakak sembuh” jawab Farhan dengan menangis.
“tante Monic om Iman , maafin Adam ya ga bisa jadi Calon mantu yang baik” kata adam kepada Orang tua Jecy. Mereka pun hanya mengangguk sambil menangis dan tak bisa berkata apapun. “Jie, aku sayang sama kamu. Tapi rasa sayang Dave lebih besar daripada aku. Maafin aku ya udah ngecewain kamu dan ga bisa nepatin janji aku buat ngajak kamu ke Belanda” kata Adam menyesal. “ga Dam. Kamu pasti sembuh, dan kita bakalan pergi ke Belanda” Jecy pun meyakinkan Adam. “iya Dam, lo pasti sembuh” lanjut Dave. “Dave, gw mohon lo jaga Jecy baik-baik. Jangan pernah sakitin ato kecewain dia. Karna gw bakalan abisin lo, klo lo sampe ngelakuin hal itu” ancam Adam sambil tersenyum. “iya gw janji Dam” jawab Dave. “ma pa Adam minta maaf. kak Gilang Farhan, gw minta jaga mama sama papa jangan kecewain mereka” pinta Adam sambil menangis dan memegang tangan tante Ine. “ untuk yang terakhir kalinya, Adam Cuma mau bilang klo Adam sayang Kalian dan Adam minta maaf yang sebesar-besarnya” jelas Adam. Suara tangis pun pecah di ruangan itu terdengar sampai diluar ruangan.
Tak lama kemudian kondisi Adam pun kembali kritis. Adam merasakan sakit yang teramat menyiksa didadanya. Semuanya melihat perjuangan Adam melawan rasa sakit. Hanya do’a yang mereka berikan untuk Adam. Dokter pun sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Allah berkehendak lain. Allah sudah memanggil Adam untuk pulang menghadapnya. Tangis pun terpecah didepan tubuh Adam yang terbujur kaku. Hanya penyesalan yang mereka rasakan. Tante Ine dan Jecy pun tak sadarkan diri setelah melihat Adam pergi untuk selamanya.
Keesokan harinya jam 10.45, jasad Adam pun dikebumikan dipemakaman umum tak jauh dari rumahnya. Kelurga Adam pun masih merasa tidak percaya, sosok Adam yang baik dan perhatian pergi begitu cepat. Disaat-saat terakhirnya, ia memberikan hal yang terindah untuk keluarganya, Jecy dan Dave. Sosok Adam yang baik tak terlupakan sepanjang hidup Jecy yang banyak berkorban untuknya. Adam yang telah memberikan kebahagiaan dalam hidup Dave dengan memberikan Jecy, wanita yang ia cintai.
Setahun kemudian setelah kepergian Adam, keluarga Jecy menganggap Jecy sebagai anak menggantikan Adam walaupun sosok Adam tak tergantikan dan Jecy pun merasa senang kehandirannya membawa kebahagia buat keluarga Adam.
Saat Jecy sedang asyik bermain dengan laptopnya tibia-tiba handphonenya berbunyi dan ia pun tidak mengetahui itu nomor siapa, “ya hallo?” sapa Jecy. “bener ini Jecy Vickaningrat?” tanya laki-laki itu. “iya bener, maaf ini dengan siapa ya?” jawab Jecy. “ini aku Jie, Louise. Kamu masih inget sama aku kan?”. “ohh kamu. Ada apa lagi kamu nelpon aku” tanya Jecy. Mereka pun berbicara ditelpon, tetapi Jecy terlihat tak ingin lagi mendengar kata-kata Louise dan akhirnya menutup telponnya. Hp Jecy pun berbunyi terus, sepertinya laki-laki itu ingin membujuk Jecy untuk memaafkannya tapi Jecy tak menghiraukanya dan mematika hp-nya.
Malam ini Jecy dan Dave dinner dicafe d’cost favorit Jecy. Saat yang bersamaan disana ada Louise yang sedang makan. Dan Louise melihat Jecy dan langsung mendekati meja mereka. “Jie, ternyata kamu masih sering kesini ya?” tanya Louise. Dave dan Jecy pun terkejut dengan kehadiran Louise. “kamu? Ngapain disini?” tanya Jecy. “ya aku kesini buat makan. Tadi aku liat kamu trus aku samperin kamu” jawab laki-laki itu. “Jie, siapa dia? Kamu kenal?” tanya Dave bingung. Belum sempat Jecy menjawab laki-laki itu langsung berkata “kebetulan kamu disini, aku mau minta maaf sama kamu dan memperbaiki hubungan kita yang sempat ga jlas”. “sory bro, disini gw sama Jecy lagi makan. Bisa ga lo jangan ganggu kita” kata Dave sedikit mengusir. “sory bos, gw disini ada urusan sama Jecy lagi pula Jecy nya biasa tuh ga ngerasa terganggu” jawab Louise menantang. “kata siapa aku nyaman ada kamu disini? Bener kata Dave, kamu itu ganggu kita. Toh diantara kita udah ga ada apa-apa lagi” jawab Jecy kesal. Louise pun menjelaskan semuanya yang terjadi 3 tahun lalu. Tapi Jecy tak menghiraukannya, karena Jecy tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Semua pengunjung café melihat pertengkaran Jecy dan Louise. Pihak café pun langsung membujuk mereka untuk tenang dan menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin. Dan akhirnya debatan itu berlanjut diparkiran saat Jecy dan ingin pulang. “stopppp!! Hehh Louise, aku tahu yang kamu bilang itu semuanya bohong. Aku tahu yang terjadi sebenarnya!!” bentak Jecy pada Louise. Jecy pun menjelaskan yang ia tahu 3 tahun lalu. “ga Jie, kejadian sebenarnya ga kya gitu. Aku disana benar-benar fokus sama karir aku. Bukan karna ada orang lain!” sangkal Louise. “kamu ga tau kan klo aku ada diacara pernikahan kamu sama perempuan itu?” jelas Jecy. Dan Louise pun hanya terdiam. Kemudian Jecy pun langsung masuk mobil dan pergi dari tempat itu.
Dave pun ingin mengetahui masalah Jecy 3 tahun lalu, dan ia pun menceritakan yang sebenarnya.
3 tahun lalu Jecy dan Louise menjalin hubungan. Tetapi saat itu Louise pindah karena ada urusan pekerjaan. “aku di Kalimantan Cuma satu tahun sayang, setelah dari sana aku janji ngelamar kamu” kata Louise meyakinkan Jecy. Karena urusan pekerjaan, Jecy pun tak bisa melarang kepergian Louise. Selama 8 bulan Jecy dan Louise masih berkomunikasi, tetapi selama 3 bulan terakhir mereka lostcontact. Jecy pun berusaha menghubungi Louise tapi nomor yang ia hubungin sudah tidak aktif lagi. Tak berhenti disitu, Jecy pun mencoba menghubungi nomor telpon kantor dan teman Louise tapi hasilnya nihil. Mereka bilang tidak mengetahui keberadaan Louise.
Hari ini Jecy mendapatkan tugas keluar kota selama 5 hari untuk mengurusi kantor cabang di Kalimantan. Sesampainya disana Jecy segera menyelesaikan tugasnya selama 2 hari. Jecy dan rekannya memilliki waktu 2 hari untuk menikmati kota Kalimantan. Tapi waktu itu ia gunakan untuk mencari tahu keberadaan Louise. Selama seharian Jecy mencari alamat kantor ia bekerja. Dan ia pun mendapatkan alamat ia tinggal, tapi hari sudah gelap. Jecy pun merasa lelah dan akan melanjutkan besok.
Keesokan harinya Jecy melanjutkan niatnya mencari rumah Louise. Hari terakhir dia diKalimantan, karena besok Jecy harus kembali ke Jakarta. Sesampainya dirumah Louise, “kyanya lagi ada acara nikahan nii” gumamnya dalam hati. Saat Jecy sedang berdiri samping kerumunan banyak orang. “ permisi pak. Maaf saya mau tanya disini benar rumahnya Louise?” tanya Jecy pada seorang bapak-bapak. “iya benar ini rumah Louise” jawab bapak itu. “klo boleh tau ini ada acara apa ya pak?” tanya Jecy lagi. “hari ini Louise lagi ngadain acara 7 bulanan”. Mendengar jawaban itu Jecy kaget dan sedih, karena orang yang ia tunggu selama ini sudah menikah dengan wanita lain.
Dengan berat hati Jecy masuk ke rumah Louise dan duduk di belakang mengikuti alunan do’a yang dibacakan oleh seorang kyai untuk ikut memberikan do’a kepada mereka. Saat Louise sedang ke toilet tanpa sepengetahuannya, Jecy mendekati Istri Louise dan memberikan sebuah kado untuk mereka. “semoga anak kalian lahir dengan selamat. Menjadi anak yang saleh, tajut akan Allah, taat pada Agama dan taat pada orang tuanya” kata Jecy pada istri Louise sambil memberikan sebuah kado. “amin, terimakasih atas do’anya mbak. Maaf mbak ini temannya mas Louise ya” jawab Istri Louise. Jecy melihat Louise sedang berjalan kearahnya dan Jecy pun langsung pergi dari tempat itu tanpa menjawab pertanyaan istri Louise.
Jecy pu keluar dengan airmata yang tak terbendung lagi, perasaannya pun hancur. Ternyata selama ini dia telah dibohongi Louise. Saat sampai dikamar hotel tangisnya pun pecah. Jecy membanting semua barang yang ada didekatnya. Reni pun mencoba menenangkan emosi Jecy. Saat sudah merasa tenang Jecy pun menceritakan semuanya pada Reni. Keesokan harinya Jecy dan rekan kerjanya kembali ke Jakarta. Dengan rasa sedihnya Jecy pulang ke Jakarta. “harusnya aku ga perlu nyariin kamu Louise. Klo pada akhirnya kamu seperti ini. Tapi klo aku tak mencarimu, aku ga akan tau yang sebenarnya” gumamnya dalam hati sambil mengusap airmatanya. Rekan-rekan Jecy pun berusaha menghibur Jecy.
Sesampainya di Jakarta, keesokan harinya ia masuk kerja dan mendapatkan partner kerja baru yaitu Dave. Awal perkenalan mereka sangatlah menyebalkan, selalu saja ada pertengkaran di antara mereka. Tapi setelah 3 bulan saling mengenal, mereka pun menjalin hubungan yang tak pernah disangka oleh teman-teman kantornya. “wahh dulu kalian brantem terus. Sekarang jadian” sindir teman-teman kantor saat makan siang bersama dikantin. Jecy dan Dave pun hanya tersenyum dan menjawab dengan candaan. Makan siang itu pun terasa menyenangkan dan Jecy pun sudah melupakan kejadian 3 bulan lalu karena Dave ada disisinya.
Setelah mendengarkan cerita Jecy, Dave pun mengerti kenapa ia begitu marah pada Louise. Dan Dave pun berjanji akan membantu saat Jecy sedang menghadapi masalah karena Dave merasa bertanggungjawab pada diri jecy.
Louise terus berusaha mengejar Jecy. Dan berjanji akan menceraikan istrinya apabila Jecy mau kembali dengan Louise. Mendengar perkataan Louise, emosi Jecy pun meluap “ehh kamu itu gila ya. Sampai kapan pun gw ga akan balik sama kamu. Mangnya kamu ga kasihan sama anak kamu?” kata Jecy kesal. Louise pun tetap berusaha meyakinkan Jecy, tak lama kemudian Dave pun datang dengan seorang wanita dan anak kecil berusia sekitar 2 tahun. Saat itu Louise merasa kaget dengan kedatangan mereka.
Pagi yang cerah membuat senyum Jecy terlihat indah dimata Dave. Mereka pun berjalan-jalan dipantai Ancol “hari kamu cantik” cletuk Dave. “emangnya kemarin-kemarin aku jelek ya?” jawab Jecy dengan sedikit kesal. “bukannya gitu, kamu tuh beda kya biasanya” jawab Dave. Dave merasa dengan adanya masalah kemarin membuat Jecy terlihat menjadi lebh dewasa. Di pantai Ancol Dave dan Jecy pun nikmati weekend bersama dengan rasa sayang. “aku ingin kita sama-sama terus kya gini” kata Dave spontan saat sedang duduk di pasir yang terhampar luas dipinggir pantai. Jecy pun hanya tersenyum.
“Jie, kamu mau ga nikah sama aku” kata Dave sambil mengulurkan sebuah cincin yang indah, saat makan malam bersama keluarga Dave. Jecy pun terkejut dan tak bisa mengatakan apa-apa. “bilang mau kak, mama papa n Karin setuju kok” sela Karin. “huss anak kecil diem aja” jawab Dave. Karin pun hanya mencibirkan bibirnya. Tante Martha dan om Hendro pun hanya tersenyum. Dave, Karin, tante Martha dan om Hendro menunggu jawaban Jecy. Dan Jecy pun menjawab “ya, aku mau”. Mereka tersenyum lega dan mengucapkan syukur Alhamdulilah. Dan Dave pun langsung memakaikan cincin berlian dijari manis Jecy.
3 minggu kemudian, Jecy dan Dave menikah. Acara pernikahan mereka pun penuh dengan kebahagian. Keluarga Adam pun ikut membaur bersama merasakan kebahagiaan yang dirasakan oleh Jecy dan Dave. Semua orang hadir diacara itu. Saudara, teman masa kecil, teman sekolah, rekan kerja semua orang yang mereka kenal pun diundang termasul Marizka, Louise dan istrinya pun turut hadir.
Satu tahun kemudian, Jecy merasa lengkap menjadi seorang wanita yang bisa memberikan keturunan untuk Dave. Jecy telah melahirkan 2 bayi kembar laki-laki dan perempuan yang sangat lucu. Kelurga kecil Dave pun terasa lengkap dengan kehadiran Adam dan Hawa, ya anak mereka diberi nama Adam dan Hawa. Kelurga besar Jecy dan Dave pun merasakan kebahagiaan. Allah telah memberkan anugrah yang sangat berarti untuk Jecy dan Dave. Dan akhirnya mereka pun hidup dengan bahagia.
~ SELESAI ~
Langganan:
Postingan (Atom)